CERITA MOTIVASI 8
Sandaran Masa Depan
Alkisah,
 ada seorang anak yang bertanya pada ibunya, “Ibu, temanku tadi cerita 
kalau ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai 
nyamuk itu kenyang supaya ia tak menggigit temanku. Apa ibu juga akan 
berbuat yang sama?”
Sang ibu tertawa dan menjawab terus terang, “Tidak. Tapi, Ibu akan 
mengejar setiap nyamuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit 
kamu atau keluarga kita.”
Mendengar jawaban itu, si anak tersenyum dan kembali meneruskan 
kegiatan bermainnya. Tak berapa lama kemudian, si anak kembali berpaling
 pada ibunya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu. “Terus Bu, aku 
waktu itu pernah dengar cerita ada ibu yang rela tidak makan supaya 
anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau ibu bagaimana?” Anak itu 
mengajukan pertanyaan yang hampir sama.
Kali ini sang Ibu menjawab dengan suara lebih tegas, “Ibu akan 
bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu 
tidak harus sulit menelan karena melihat ibumu menahan lapar.”
Si anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk ibunya dengan penuh sayang. “Makasih, Ibu. Aku bisa selalu bersandar pada Ibu.”
Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang Ibu membalas, “Tidak, Nak!
 Tapi Ibu akan mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu 
sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Ibu 
sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya ibu bisa 
mendampingimu.”
Ada berapa banyak orangtua di antara kita yang sering kali merasa 
rela berkorban diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap
 seperti itu bisa menumpulkan mental pemberani si anak?
Jadi, adalah bijak bila semua orangtua tidak hanya menjadikan dirinya
 tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran
 itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari. Adalah bijak jika para 
orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri kelak di saat 
orangtua itu sendiri tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya di dunia.
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar